Pringsewu, Lampung - Fajar Fakhlevi, atau yang akrab disapa Cak Levi, maju sebagai calon bupati Pringsewu dengan visi misi membangun daerah yang maju, sejahtera, dan berdaya saing. Pria kelahiran Panggungrejo, 8 Februari 1987 ini, memiliki keyakinan bahwa pendidikan merupakan fondasi utama bagi kemajuan individu dan masyarakat.
"Pendidikan merupakan hal yang menjadi pondasi kita agar tetap berada pada nalar kritis dan tanpa mengurangi hal-hal mendasar tentang makna kehidupan," kata Fajar Fakhlevi yang akrab di panggil Cak Levi
Sosok Aktif dan Berpengalaman
Fajar Fakhlevi memiliki segudang pengalaman di berbagai bidang. Beliau pernah bekerja di berbagai organisasi, seperti IMM, Pemuda Muhammadiyah, dan KNPI. Pengalamannya di dunia organisasi ini mengantarkannya menjadi Kordiv Hukum, Pencegahan, Partisipasi Masyarakat, dan Hubungan Masyarakat di Bawaslu Kabupaten Pringsewu selama periode 2018 hingga 2023.
"Modal untuk melakukan sebuah pekerjaan dan menggapai sebuah tujuan adalah dengan cara melakukan bersama-sama, organisasi menjadi salah satu tempat untuk menumbuhkan rasa kebersamaan," ungkap Fajar Fakhlevi.
Fajar Fakhlevi menempuh pendidikan di STKIP Muhammadiyah Pringsewu. Selain aktif di organisasi, beliau juga memiliki usaha warung kopi di Pringsewu Timur. Bagi Fajar Fakhlevi, membuka lapangan pekerjaan di tanah kelahirannya merupakan sebuah kebanggaan dan kontribusi untuk kemajuan daerah.
Sebagai calon bupati, Fajar Fakhlevi ingin menjadikan Pringsewu sebagai daerah yang maju, sejahtera, dan berdaya saing. Beliau menekankan pentingnya etika dan keberagaman dalam bekerja, serta mengedepankan kolaborasi untuk mencapai tujuan bersama.
"Bekerja itu bahagia, mensejahterakan itu tujuan, tapi tidak boleh dilupakan soal etika dan keberagaman agar terbentuk kolaborasi untuk kebersamaan menjadi prinsipnya dalam bekerja," ujar Fajar Fakhlevi.
Dengan sederet pengalaman dan kemampuannya, Fajar Fakhlevi optimis dapat membawa Pringsewu ke arah yang lebih baik. Masyarakat Pringsewu menaruh harapan besar kepada Fajar Fakhlevi untuk mewujudkan visinya membangun daerah yang maju, sejahtera, dan berdaya saing.
"Menjadi komisioner di lembaga penyelenggara pemilu selama 5 tahun menjadi pengalaman pekerjaan di birokrasi yang sangat cukup berarti dalam memahami alur dan pola kerja pemerintah," pungkas Mas Fajar. (*)
