vfRLx8H2uqdqBCqTEItJFZCD3xp6D4LE2kPIUYxS

Rahasia di Balik Senyum Sang Mantan Bupati

Di sebuah kabupaten antah berantah bernama Mandalasari, nama Sarman Setyo (SS) masih sering disebut. Ia pernah menjabat sebagai bupati selama sepuluh tahun. Wibawanya besar, suaranya lantang, dan senyumnya pernah menghiasi baliho di setiap sudut kota. Tapi setelah masa jabatan berakhir, Sarman seperti kehilangan panggung. Hidupnya kini diisi dengan acara-acara kecil, pertemuan tokoh, dan sesekali undangan jadi pembicara.

Di balik kehidupan yang terlihat tenang itu, Sarman menyimpan sebuah rahasia yang tak semua orang tahu. Ia jatuh hati pada Tuti, seorang janda muda beranak dua. Tuti bukan sosok asing baginya, ia adalah mantan ajudan pribadinya ketika Sarman masih menjabat bupati.

Dulu, Tuti dikenal cekatan, disiplin, dan selalu tampil rapi di samping pimpinannya. Setelah suaminya meninggal karena kecelakaan. Tak ada yang menduga, beberapa tahun kemudian, hubungan profesional itu berubah menjadi kedekatan personal.

Mobil Cream Sarman sering terlihat berhenti di gang kecil menuju rumah Tuti. Malam hari, orang-orang melihat mereka makan bersama di kota sebelah. Awalnya hanya jadi bahan bisik-bisik warga, tapi kemudian gosip itu meledak: Tuti dikabarkan tengah mengandung.

“Katanya anak itu dari Pak Sarman…” bisik seorang pedagang sayur di pasar.
“Masa mantan bupati masih saja cari masalah begitu?” sahut yang lain.

Partai politik yang dulu menaungi Sarman mulai gelisah. Mereka khawatir gosip ini menghancurkan wacana mengusungnya sebagai calon gubernur di masa depan. Beberapa kawan lama bahkan menyarankan agar ia segera memberikan klarifikasi.

Tapi Sarman memilih bungkam. Di balik pintu rumah besarnya, ia duduk termenung. Baginya, Tuti bukan sekadar “mantan ajudan” atau “janda muda”. Ada sesuatu yang membuatnya merasa hidup kembali, senyum sederhana, kepolosan, Tuti.

Tuti sendiri tak banyak bicara. Saat wartawan lokal mencoba menanyakan isu kehamilan itu, ia hanya menjawab pelan, “Hidup saya tidak untuk jadi konsumsi publik. Yang penting saya dan anak-anak baik-baik saja.”

Namun, diamnya Tuti justru membuat kabar itu semakin liar. Ada yang percaya ini skandal memalukan, ada pula yang menilainya sebagai kisah cinta yang tak bisa dibendung.

Di warung kopi, di pasar, bahkan di ruang rapat partai, nama Sarman dan Tuti jadi topik utama. Sementara itu, di balik segala gosip, seorang mantan bupati dan seorang mantan ajudan yang kini janda muda sedang berhadapan dengan kenyataan: cinta mereka bukan lagi sekadar rahasia.


---
Related Posts

Related Posts

Posting Komentar