MESUJI - Sungguh miris nasib yang dialami SO (50) Warga Desa Mukti Jaya, Kecamatan Tanjung Raya yang merupakan petugas pemulasaraan jenazah pasien Covid-19 di Kabupaten Mesuji. Pasalnya, SO yang sudah selama satu bulan setengah bertugas memandikan dan mengurus jenazah pasien Covid-19 di Mesuji hingga kini tak kunjung menerima upah atas jerih payahnya itu, sesuai yang telah disepakati dengan pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat.
"Saya hanya ingin mempertanyakan uang pembayaran yang memang sudah menjadi hak saya itu saja mas, sebab sampai sekarang belum juga dibayarkan sama sekali oleh pihak BPBD Mesuji,"ujarnya.
Lebih dalam SO juga mengungkapkan, selama satu bulan lebih ikut membantu tim satgas Covid-19 Kabupaten Mesuji melakukan pemulasaraan jenazah pasien Covid-19, dirinya tercatat sudah menangani sebanyak 30 jenazah pasien Covid-19. Mirisnya hingga kini belum satupun yang dibayarkan oleh pihak BPBD karena alasan anggaran nya belum cair.
"Ya mas, saya sudah 30 kali ikut membantu pemulasaraan jenazah pasien Covid-19 di Mesuji, tapi sampai sekarang honornya belum ada yang dibayarkan sama sekali,"ungkapnya, kepada media ini saat dikonfirmasi via sambungan ponselnya, Selasa(24/8).
Padahal lanjut dia, selama satu bulan lebih ikut bekerja sebagai petugas pemulasaraan jenazah pasien Covid-19 itu penuh resiko dan sangat menguras tenaga, bahkan tak mengenal waktu kerjanya. Jam berapa pun dan kapan pun dibutuhkan tenaganya ketika ada pasien Covid-19 yang meninggal dunia, dirinya harus selalu siap siaga.
"Saya berharap agar hak saya dan rekan-rekan yang lain yang juga ikut mengurus jenazah pasien Covid-19 segara dibayarkan. Sebab, hanya itu yang kami andalkan untuk menyambung hidup dan memang kewajiban sudah kami jalankan, jadi wajar saja jika kami mempertanya kan hak kami,"tambahnya.
Hal senada juga diungkapkan PN (65) Warga Desa Tanjung Sari, Kecamatan Tanjung Raya yang juga merupakan petugas pemulasaraan jenazah pasien Covid-19. Dan juga tercatat sudah 30 kali ikut pemulasaraan jenazah pasien Covid-19. Namun hingga kini yang dibayarkan baru 8 orang, sementara sisanya belum terbayarkan dengan alasan yang sama.
"Saya sudah 30 kali bahkan bisa lebih mas ikut pemulasaraan jenazah pasien Covid-19. Tapi yang sudah di bayarkan baru sekitar 8 orang, sementara sisanya sampai sekarang juga belum dibayar,"urainya.
Diketahui, berdasarkan data yang dihimpun media ini, di Kabupaten Mesuji tercatat sudah ada sebanyak 122 orang jumlah pasien Covid-19 yang meninggal dunia. Dari jumlah tersebut, menurut informasi baru sekitar 22 orang saja yang dananya sudah dicairkan oleh pihak BPBD Mesuji, sementara sisanya 100 orang belum terbayarkan.
Sementara hingga berita ini dirilis, pihak BPBD Kabupaten Mesuji belum dapat dikonfirmasi terkait hal itu. Bahkan ketika dihubungi, nomor Kepala Pelaksana BPBD Mesuji Sunardi Nyerupa.SE., di nomor 0822 9741 XXXX meski dalam keadaan aktif namun panggilan dan pesan yang dikirim melalui WhatsApp oleh wartawan media ini tidak ditanggapi atau direspon oleh mantan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa itu. (TIM)