JS, Lampung - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar (Gus Muhaimin) mendeklarasikan tema baru perjuangan PKB. Tema itu adalah Gorong Royong untuk Indonesia yang adil, makmur dan sejahtera.
"Mulai malam hari ini, saya mengusulkan tema gotong royong diambil alih oleh PKB dan menjadi kekuatan PKB untuk menata bangsa ini di masa yang akan datang. Dari Lampung Timur, saya declare tema perjuangan PKB adalah gotong royong untuk Indonesia adil makmur dan sejahtera," kata Gus Muhaimin saat menghadiri konsolidasi kebangsaan di Lampung Timur, Senin malam (27/6/2022).
Menurut Gus Muhaimin, istilah gotong royong itu sudah menjadi norma bangsa, namun selama ini implementasinya dinilai belum maksimal. "Karena itu, PKB mengambil alih tema perjuangan PKB menjalankan semangat gotong royong demi Indonesia yang adil makmur dan sejahtera," imbuh Gus Muhaimin.
Wakil Ketua DPR RI ini menaruh cita-cita besar untuk menjadikan PKB sebagai partai yang kuat dan dapat diandalkan bagi masa depan bangsa. Jalan mewujudkan cita-cita itu adalah gotong royong dan kerjasama yang kuat di antara kader, pengurus, simpatisan PKB dan seluruh elemen bangsa dalam mewujudkan Indonesia yang lebib baik.
"Makanya saya suka sebenarnya dengan gotong royong. Gotong royong itu khas Indonesia dan tertera dalam dokumen historis kita, tetapi belum bisa dilaksanakan dengan baik," tutur Gus Muhaimin.
Keponakan Gus Dur ini mengaku akan lebih bekerja keras mewujudkan kemenangan PKB pada Pemilu 2024 mendatang. Ia pun mendorong seluruh kader untuk melakukan langkah serupa agar kemenangan itu bisa diraih.
"Saya akan bekerja keras, kita semua akan bekerja keras Lampung Timur ini menjadi salah satu basis yang saya inginkn suatu hari 80 persen kemenangan ada di Lampung Timur. Nanti kalau 2024 menang bukan hanya PKB-nya yang maju saja, bukan hanya NU-nya saja yang maju, tapi Republiknya benar-benar Republik yang manfaat maslahat," ujarnya.
Gus Muhaimin juga mengingatkan potensi besar Indonesia dari sisi kekayaan sumber daya alam, namun hingga kita tak kunjung dapat dinikmati sepenuhnya oleh masyarakat. Padahal amanat pasal 33 UUD 1945, bahwa bumi air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya harus dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk rakyat Indonesia sudah sangat jelas.
"Tetapi kenapa ini tidak bisa jalan? Mungkin nunggu Presidennya dari PKB. Ini keyakinan sekaligus mandat yang harus kita jaga. Insyaallah masa depan cerah, insyaallah kita punya kekuatan untuk menjadi lebih baik di masa yang akan datang," tutur cicit salah satu pendiri Nahdlatul Ulama (NU) KH Bisri Syansuri ini. (*/Red)