vfRLx8H2uqdqBCqTEItJFZCD3xp6D4LE2kPIUYxS

Sinergi Mahasiswa dan GRANAT Lampung: Mengukuhkan Komitmen Perang Melawan Bencana Narkoba

thumbnail

Gerakan Nasional Anti Narkotika (GRANAT) Provinsi Lampung, melalui ketuanya H. Tony Eka Candra, baru-baru ini menyelenggarakan silaturahmi yang produktif dengan perwakilan mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Lampung. Pertemuan ini menjadi platform penting untuk mendiskusikan upaya komprehensif dalam Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN), menggarisbawahi urgensi partisipasi kolektif dalam menghadapi ancaman serius ini.

Dalam suasana kekeluargaan, Tony Eka Candra menyampaikan keprihatinan mendalamnya terhadap status Indonesia sebagai target utama pasar narkoba global. Fakta bahwa 18.000 jiwa melayang sia-sia setiap tahun akibat narkoba menjadi bukti nyata bahwa negara ini tidak lagi berada dalam "darurat narkoba," melainkan telah mencapai fase "bencana narkoba" yang membutuhkan respons masif. Beliau juga menyoroti bagaimana bisnis ilegal ini sangat menggiurkan karena perputaran uang yang besar, yang pada gilirannya memicu peningkatan suplai seiring tingginya permintaan.

Jenis narkoba seperti ganja, ekstasi, dan sabu dilaporkan sebagai yang paling sering disalahgunakan, menargetkan kelompok usia produktif, termasuk pelajar dan mahasiswa, yang seringkali terjebak dari sekadar coba-coba. Ini merupakan ancaman serius bagi masa depan bangsa.

Data memprihatinkan menunjukkan adanya sekitar 5,9 juta pengguna narkoba secara nasional, dengan 128.529 jiwa di antaranya berada di Provinsi Lampung. Sekitar 22 persen dari jumlah tersebut adalah generasi muda, yakni pelajar dan mahasiswa. Tony Eka Candra menekankan bahwa hanya sebagian kecil pecandu yang berhasil pulih, sementara sebagian besar berakhir dengan kerusakan kognitif, menjadi beban keluarga, masyarakat, dan negara, bahkan tak jarang menghadapi kematian dini. Setiap harinya, sekitar 50 orang di Indonesia meninggal karena narkoba.

Menyikapi krisis ini, GRANAT Lampung menyerukan implementasi metode P4GN yang masif, terpadu, dan berkesinambungan. Strategi preemtif, yang melibatkan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) secara luas mengenai bahaya narkoba, dianggap fundamental untuk membangun kesadaran kolektif sejak dini. Oleh karena itu, sinergi seluruh komponen bangsa, dukungan penuh, dan partisipasi aktif masyarakat luas adalah kunci utama untuk mewujudkan visi Indonesia yang sehat dan bebas dari belenggu narkoba.

Related Posts

Related Posts

Posting Komentar