vfRLx8H2uqdqBCqTEItJFZCD3xp6D4LE2kPIUYxS

Penyimbang Adat Pardasuka Anugerahkan Gelar Adat kepada Bupati Pringsewu

PRINGSEWU — Penyimbang adat Lampung Kecamatan Pardasuka menganugerahkan gelar adat kepada Bupati Pringsewu, Riyanto Pamungkas, Khaja Pengayom Negara Pamungkas dan Khadin Ayu Permata untuk istrinya, Rahayu Sri Astuti dalam prosesi adat Angkon Muakhi yang digelar pada Minggu (28/12/2025). Prosesi berlangsung khidmat dan sarat makna sebagai simbol pengangkatan saudara serta penguatan ikatan kekeluargaan antara pemimpin daerah dan masyarakat adat.

Angkon Muakhi merupakan salah satu tradisi adat Lampung yang memiliki nilai filosofis tinggi. Tradisi ini bukan sekadar seremoni, melainkan bentuk ikrar persaudaraan yang menempatkan nilai kekeluargaan di atas perbedaan latar belakang sosial, budaya, maupun asal-usul.

Prosesi adat yang dipimpin langsung oleh para penyimbang adat Saibatin tersebut diawali dengan rangkaian tata cara adat Lampung, disertai simbol-simbol sakral yang mencerminkan penghormatan kepada leluhur serta kearifan lokal yang telah diwariskan secara turun-temurun. Dalam suasana penuh kekhidmatan, gelar adat disematkan kepada Bupati Pringsewu sebagai bentuk penerimaan secara adat oleh masyarakat Pardasuka.

Bupati Pringsewu Riyanto Pamungkas dalam sambutannya menyampaikan apresiasi dan rasa hormat atas penganugerahan gelar adat tersebut. Ia menegaskan bahwa Angkon Muakhi merupakan manifestasi nyata dari kearifan lokal masyarakat Lampung yang luar biasa.

“Prosesi adat Angkon Muakhi yang kita saksikan hari ini adalah manifestasi nyata dari kearifan lokal masyarakat Lampung yang luar biasa. Tradisi ini bukan sekadar upacara seremonial, melainkan sebuah ikrar suci untuk mengangkat saudara, merajut hubungan kekeluargaan dan mempererat tali persaudaraan sejati tanpa memandang latar belakang,” ujar Riyanto Pamungkas.

Menurutnya, tradisi Angkon Muakhi mencerminkan kuatnya semangat persaudaraan masyarakat Lampung sekaligus komitmen bersama dalam menjaga dan melestarikan warisan budaya leluhur sebagai identitas daerah.

Lebih lanjut, Riyanto Pamungkas berharap momentum tersebut dapat semakin memperkokoh ikatan emosional dan sosial antara pemerintah daerah dengan masyarakat adat.

“Melalui momen Angkon Muakhi ini, semoga ikatan emosional dan sosial kita semakin kokoh. Semoga persaudaraan dan sinergitas yang harmonis antara Pemerintah Kabupaten Pringsewu dengan penyimbang adat Saibatin serta seluruh masyarakat Pardasuka akan semakin erat,” tambahnya.

Ia juga menegaskan bahwa sinergi tersebut menjadi bagian penting dalam upaya bersama membangun Kabupaten Pringsewu ke arah yang lebih baik.

“Dalam rangka bersama-sama membangun serta mewujudkan Kabupaten Pringsewu Makmur, yakni Mandiri, Aman, Kondusif, Maju, Unggul dan Religius,” tutupnya.

Pemberian gelar adat ini tidak hanya menjadi simbol kehormatan bagi kepala daerah, tetapi juga menegaskan peran strategis lembaga adat sebagai mitra pemerintah dalam menjaga harmoni sosial, memperkuat identitas budaya, serta mendukung pembangunan daerah yang berakar pada nilai-nilai kearifan lokal.(*)
Related Posts

Related Posts

Posting Komentar