JS, Lampung - Organisasi Persatuan Pewarta Warga Indonesia (PPWI) merayakan HUT ke-13 tahun 2020 ini pada Rabu (11/11/2020). Syukuran 13 tahun PPWI tersebut secara nasional diselenggarakan di Kebon Kredo Coffe, Bandar Jaya, Kabupaten Lampung Tengah, Provinsi Lampung.
Selain Ketua Umum PPWI, Wilson Lalengke, S.Pd., M.Sc., M.A.; acara syukuran juga dihadiri oleh sejumlah pengurus dan anggota PPWI, antara lain Ir. Anang Priantoro selaku Dewan Penasehat PPWI Lampung yang juga merupakan pemilik Kredo Coffe. Selain itu, terlihat hadir Koordinator PPWI Regional Sumatra, Edi Suryadi; pemilik 10 media di Lampung, Husin Muchtar; dan perwakilan Pengurus DPD dan DPC PPWI di Provinsi Lampung.
Di antara peserta acara ini, tidak ketinggalan terlihat Ketua dan Sekretaris DPC PPWI Karawang Jawa Barat, Dede Nurcahaya dan Neneng Jauhara Khairiah; serta Ketua dan Sekretaris DPC PPWI Ogan Komering Ilir Sumatra Selatan, M. Abbas Umar dan Agung Jepriansyah. Jumlah peserta acara yang berlangsung secara sederhana namun hikmat dan penuh keakraban itu tidak kurang dari 60 orang yang mewakili hampir seluruh kabupaten dan kota se Lampung.
Dalam sambutannya, Wilson Lalengke mengajak seluruh peserta untuk mengucapkan syukur atas perkembangan organisasi PPWI yang sampai saat ini semakin berkembang dan diterima oleh masyarakat, baik di Indonesia ataupun dunia.
"Pencapaian tersebut tentu tidak datang begitu saja. Keberhasilan tidak dicapai oleh satu dua orang, ini semua terjadi berkat kerja keras kita semua. Kekompakan, kebersamaan dan kemauan kita untuk selalu berbagi ide, apa yang ada dalam pikiran dan hati kita, dan mencoba memahami semua masalah yang muncul sehingga kita mampu mencari jalan keluar bagi persoalan-persoalan yang kita hadapi merupakan modal PPWI yang baik dan cukup menentukan. Itulah yang menjadi kekuatan kita," ungkap Alumni PPRA-48 Lemhanas RI Tahun 2012 itu.
Lebih lanjut, Wilson menyampaikan terima kasih kepada para pengurus PPWI di seluruh Indonesia yang mau berbagi informasi tentang apa yang dirasakan, dicita-citakan, dan mengimplementasikan program PPWI di tengah masyarakat. Hal tersebut merupakan refleksi yang membanggakan bagi PPWI.
Lahirnya organisasi PPWI, tambah Wilson, bertujuan untuk menaungi semua elemen masyarakat yang beraktivitas di bidang jurnalistik, terutama jurnalisme warga. Kegiatan jurnalistik meliputi tulis-menulis, fotografi, video, dan pengelolaan media, termasuk di dalamnya aktivitas netizen yang memanfaatkan media-media sosial dan jaringan pertemanan.
"Salah satu tugas kita adalah berupaya merobah image publik yang menganggap bahwa dunia jurnalistik itu merupakan wilayah kerja para wartawan professional saja, warga kebanyakan tidak boleh ikut-ikut; kita dorong untuk masuk kepada pola pikir yang baru, yakni bahwa jurnalistik dan publikasi media massa itu adalah tugas dan tanggung jawab semua warga masyarakat," ulas jebolan pasca sarjana bidang Global Ethics dari Birmingham University Inggris ini.
Hal tersebut sesuai dengan UUD 1945, Pasal 28F yang berbunyi: "Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyimpan informasi dengan menggunakan segala
jenis saluran yang tersedia."
Jurnalistik itu tugas dan tanggung jawab kita semua, jangan biarkan pemberitaan yang muncul di ruang publik dikendalikan oleh satu dua pihak saja. Karena yang paling mengetahui situasi dan kondisi yang terjadi di sekitar kita adalah kita sendiri, bukan orang lain.
"Jangan sampai apa yang terjadi di tempat kita diolah dan diberitakan oleh orang yang berada di luar daerah tersebut. Semestinya warga yang ada di lingkungan tempat kejadian suatu peristiwa itu sendiri yang harus memberitakan. Informasi dari merekalah yang paling asli, akurat, tepat, dan terpercaya. Prinsip yang diusung PPWI adalah _every citizen is journalist_ atau setiap warga adalah pewarta," jelas Wilson Lalengke yang juga menyelesaikan pasca sarjananya di bidang Applied Ethics di Utrecht University Belanda dan Linkoping University Swedia ini.
Sementara itu, Anang Priantoro selaku Dewan Penasehat PPWI Lampung juga menyampaikan kebanggaan terhadap perkembangan PPWI, baik media maupun jurnalis, yang dalam pemberitaan sudah ada kemajuan dan tidak terpaku pada satu pokok pembahasan.
"Saya merasa senang karena media-media dan jurnalis yang bergabung dengan PPWI sudah mulai memberitakan informasi di berbagai bidang atau aspek yaitu politik, ekonomi dan pembangunan, pariwisata, kebudayaan, dan lain-lain. Tidak hanya berita kriminal saja yang dikedepankan," tandas Anang.
Koordinator PPWI Regional Sumatra, Edi Suryadi, yang bertindak sebagai pemandu acara syukuran selanjutnya mengajak Ketum PPWI dan seluruh peserta melakukan pemotongan tumpeng HUT Ke-13 PPWI, yang dilanjutkan makan siang bersama. (NJK/Red)
Liputan: Dede N